, Yogyakarta - Pupuk memiliki bahan kotoran sapi bersatu urine kelinci, dolomit, serta tanah melimpah di Dusun Dowaluh, Trirenggo, Bantul. Ada juga gundukan akan pupuk kompos yang sudah diproses barisan tani. Akan pupuk olahan itu ada di dekat kandang sapi barisan tani. Mereka mengolahnya di dekat pohon-pohon bambu, tidak jauh dari kandang itu.
Dalam 1x memproses, barisan tani dapat membuahkan 2,5-3 ton pupuk kompos. Beberapa bahan kompos itu salah satunya kotoran sapi, dolomit, urin kelinci, serta tanah yang diambil dibawah pohon bambu. Akan pupuk kompos ini selanjutnya tertutupi terpal untuk proses ferementasi. Kami tidak pernah bingung dengan pupuk langka. Stock melimpah, kata Maryani, Sabtu 16 Januari 2014.
Petani pahami jika memakai pupuk kimia tidak bagus untuk tanaman padi. Contohnya mengakibatkan daun padi kering serta hama sundep pada padi. Petani tahu protein dari zat kimia sintesis disenangi hama. Kami tidak pernah bikin pusing pupuk bersubsidi langka sebab barisan tani dapat memenuhi melalui pupuk kompos bikinan mereka, katanya.
Tidak cuma pupuk kompos, barisan tani itu juga memproses pupuk cair memiliki bahan urine kelinci serta kambing. Paling tidak ada 20 botol pupuk cair yang ada sekarang. Ada juga tiga drum pupuk cair. Satu botol pupuk cair dapat dipakai untuk pupuk padi paling tidak 1.000 mtr. tempat sampai panen datang. Harga pupuk cair Rp 20 ribu per botol.
Kompos itu membuahkan kandungan nitrogen, fosfor, serta kalium yang imbang. Bulir padi yang memakai pupuk kompos ini lebih berisi, enak, serta sehat dikonsumsi. Kompos olahan barisan tani itu sudah ditest di laboratorium punya Kampus Gadjah Mada Yogyakarta.
SHINTA MAHARANI
Baca berita yang lain: Jokowi Pilih Budi Gunawan, Ahok: Orang Salah Memahami Menunda Budi, Jokowi Jauhi 3 Permasalahan Besar Jokowi Menunda Budi Gunawan, Ini Drama di Istana Abdee Slank Bicara Masalah Artis serta Ketetapan Jokowi Menunda Budi, Jokowi Tangani Tekanan Tim Megawati
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar