, Jakarta - Kesempatan usaha di bagian persewaan mobil dipandang makin menjanjikan. Karena kekuatan keinginan makin tumbuh bersamaan tumbuhnya ekonomi nasional. “Ada 1,5 juta unit kendaraan operasional perusahaan di Indonesia, 415 ribu unit adalah mobil sewaan, tutur Presiden Direktur PT Partner Pinasthika Mustika Rent (MPM Rent), Koji Shima dalam dalam pembicaraan dengan wartawan di kantornya, di Jakarta, Jumat, 24 Mei 2013.
MPM Rent ialah perusahaan yang beroperasi di sektor penyewaan mobil serta terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya (Saratoga), perusahaan yang dinahkodai Sandiaga Uno.
Menurut Koji, MPM Rent mencatatkan penghasilan sejumlah Rp 563 miliar, dengan laba bersih Rp 61 miliar di 2012. Andil paling besar untuk penghasilan datang dari posisi persewaan mobil, yakni sejumlah Rp 399 miliar. Sedang dari bidang penyediaan layanan pengemudi, perusahaan mencatat penghasilan sebesar Rp 141 miliar.
Untuk penjualan mobil sisa, nilainya Rp 18 miliar,katanya. Koji menjelaskan, sekarang perusahaannya mempunyai 940 konsumen setia. Beberapa customer, dia meneruskan, tidak cuma perusahaan, dan juga perorangan. Dia menyebutkan, dua perusahaan sebagai client-nya ialah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) serta perusahaan kontraktor asal Australia, Thiess.
Dia menjelaskan, laba bersih MPM Rent pada 2012 alami penambahan 42,6 % dibandingkan tahun awalnya. Pada 2011, laba bersih perusahaan tertera Rp 35 miliar. Tentang sasaran penghasilan tahun ini, Koji mengatakan belum dapat mengatakan banyak. Tetapi mirip-mirip dengan tahun kemarin, paling tidak, sebut Koji.
Dia juga mengutarakan, induk perusahaan MPM Rent, yakni PT Partner Pinasthika Mustika (MPM) akan lakukan penawaran saham pertama (initial public offering/IPO).
Sekitar 24 % dana pencapaian IPO nanti dipakai untuk mengakuisisi satu perusahaan rental. Sedang sekitar 12 % dari dana pencapaian itu dialokaiskan untuk beli mobil buat MPM Rent.
Sekarang, MPM Rent mempunyai 12 ribu armada dengan 3 ribu pengemudi. Perusahaan sudah buka sekolah mengemudi di Ciawi, Jawa Barat, dengan sertifikasi. Koji menerangkan, kehadiran sekolah mengemudi penting sebab di Indonesia masih belumlah ada instansi sertifikasi pengemudi.
Dia mengharap dengan kehadiran sekolah itu, pengemudi jadi karier yang disadari warga Indonesia. Diluar itu, beberapa pengemudi mempunyai potensi mengemudi dengan selamat serta ramah lingkungan, kata Koji.
MARIA YUNIAR
"
"
"
"
"
"
"