Selasa, 29 Oktober 2019

Upacara Hari Oeang Ke-72 Sri Mulyani Kenakan Pita Hitam

Diputus Bangkrut, Bagaimana Nasib Teh Celup Sariwangi?

, Jakarta - PT Unilever Indonesia mengatakan tidak mempunyai jalinan usaha dengan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency. Lewat juru bicaranya, Maria Dewantini Dwiantno, Unilever memperjelas keputusan bangkrut pada perusahaan itu, tidak memengaruhi penjualan teh celup brand SariWangi.

Unilever Indonesia masih menghasilkan teh celup SariWangi hingga dapat di nikmati oleh warga, tutur Maria dalam info tercatat, Kamis, 18 Oktober 2018.

Ia menjelaskan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency serta PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung bukan sisi atau anak dari PT Unilever Indonesia Tbk. Ihwal brand SariWangi, menurut Maria, Sariwangi Agricultural Estate Agency pernah jadi relasi usaha Unilever untuk menghasilkan brand teh celup SariWangi. Tetapi sekarang Unilever tidak mempunyai kerja sama apa pun dengan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency, tuturnya.

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menyetujui penangguhan kesepakatan perdamaian dari PT Bank ICBC Indonesia pada PT Sariwangi Agricultural Estate Agency serta PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung. Dengan begitu, ke-2 perusahaan dengan status bangkrut.

Bank ICBC minta Sariwangi Agricultural Estate Agency, serta PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung jalankan perintah Pengadilan Niaga Jakarta untuk melunasi utangnya. Pelunasan utang dikerjakan sesudah proses PKPU diputus berdamai dengan masalah bernomor 38/Pdt.Sus/PKPU/2015 PN.Jkt.Pst, resmi serta untuk hukum selesai pada 2 Oktober 2015.

Indorub Sumber Wadung mempunyai tagihan sekitar Rp 35,71 miliar meliputi, tagihan dari kreditur separatis sampai Rp 31,5 miliar, 19 kreditur konkuren Rp3,28 miliar serta kreditur preferen Rp922,81 juta.

Selain itu, utang Sariwangi AEA sekitar Rp1,05 triliun. Rinciannya, tagihan piutang dari lima kreditur separatis sejumlah Rp719,03 miliar, 59 kreditur konkuren Rp334,18 miliar, serta satu kreditur preferen Rp1,21 miliar.

HENDARTYO HANGGI I BISNIS

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar